PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA DALAM KEADAAN DA-RURAT DI REPUBLIK DEMOKRATIK KONGO BERDASARKAN HUKUM HAK ASASI MANUSIA
Keywords:
Manusia, Keadaan Da-ruratAbstract
The results show that the International Covenant on Civil and Political Rights, especially Article 4, expressly regulates the provisions for establishing a state of emergency in a country. Where the Siracusa Principles provide further guidance on the procedures that must be followed by the state in establishing and enforcing a state of emergency. Regarding the implementation of the state of siege in the Democratic Republic of Congo, the Government of the Democratic Republic of Congo and the Military Authorities have not fully complied with the provisions of Article 4 of the Covenant on Civil and Political Rights and the Siracusa Principles. The Government and Military Authorities have not been able to address the armed groups that continue to threaten the safety of the local population. Therefore, the government's actions have resulted in violations of human rights that are non-derogable rights or cannot be reduced under any circumstances. The imposition of a state of siege emergency in the North Kivu and Ituri regions is considered ineffective, which has victimized many residents in the region.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik, khususnya Pasal 4 yang secara tegas mengatur ketentuan penetapan keadaan darurat di suatu negara. Di mana Prinsip Siracusa memberikan pedoman lebih lanjut mengenai tata cara yang harus diikuti oleh negara dalam menetapkan dan memberlakukan keadaan darurat. Terkait pelaksanaan keadaan darurat (state of siege) di Republik Demokratik Kongo, Pemerintah Republik Demokratik Kongo bersama Otoritas Militer tidak sepenuhnya mematuhi ketentuan Pasal 4 Kovenan Hak Sipil dan Politik maupun Prinsip Siracusa. Pemerintah dan Otoritas Militer belum mampu mengatasi kelompok-kelompok bersenjata yang terus mengancam keselamatan penduduk setempat. Oleh karena itu, tindakan pemerintah tersebut justru mengakibatkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia yang bersifat non-derogable rights atau tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. Pemberlakuan keadaan darurat state of siege di wilayah Kivu Utara dan Ituri dinilai tidak efektif, yang di mana membuat banyak penduduk di wilayah tersebut menjadi korban.
References
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Eko Riyadi. 2020. Hukum Hak Asasi Manusia. Cetakan ke-4 Depok. PT Raja Grafindo Persada.
Jimly Ashidiqie. 2007. Hukum Tata Negara Darurat. Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.
Knut D. Asplund, Suparman Marzuki, and Eko Riyadi. 2008. Hukum Hak Asasi Manusia/Rhona K. M. Smith. Yogyakarta. Pusham UII.
Muhaimin, 2020. Metode Penelitian Hukum. Mataram. University Pers.
Muhammad Erwin. 2010. Filsafat Hukum (Refleksi Kritis Terhadap Hukum dan Hukum Indonesia Dalam Dimensi Ide Dan Aplikasi). Cetakan ke-5. PT RajaGrafindo Persada,.
Muhammad Sidiq Arnia. 2022. Penentuan Metode Pendekatan Penelitian Hukum. Banda Aceh. Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI)
Peter Mahmud Marzuki. 2021. Penelitian Hukum Edisi Revisi. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.
Rhona K.M. Smith. 2008. Hak Asasi Manusia. Yogyakarta. PUSHAM – Pusat Studi Hak Asasi Manusia – Universitas Islam Indonesia.
Sujatmoko. 2016. Hukum HAM dan Hukum Humaniter. Depok. Rajawali Pers.
Suratman, Philips Dillah. 2020. Metode Penelitian Hukum. Cetakan ke-4. Bandung. Alfabeta.
Tim ICCE UIN Jakarta. 2003. Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta. Prenada Media, 2003.
Jurnal
Adhari, Ade, Tunjung Herning Sitabuana, and Luisa Srihandayani. “Kebijakan Pembatasan Internet di Indonesia: Perspektif Negara Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Kajian Perbandingan.” Jurnal Konstitusi 18, no. 2 (November 15, 2021): 262. https://doi.org/10.31078/jk1821.
Ayuk Hardani and Rahayu, “Politik Hukum Perlindungan Non-Derogible Rights Pekerja Migran Indonesia Tidak Berdokumen,” Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Volume 3 Nomor 2.
Jayawickrama Nihal. “The Judicial Application of Human Rights Law National, Regional and International Jurisprudence”, Cambridge University Press, Cambridge University.
Patiroi, Andi Daffa, Riris Ardhanariswari, and Manunggal Kusuma Wardaya. “Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Pembatasan Ham dalam Perspektif Hukum Ketatanegaraam Indonesia.” Veritas et Justitia 9, no. 1 (July 1, 2023): 164–87. https://doi.org/10.25123/vej.v9i1.5962.
Setiyani, Setiyani, and Joko Setiyono. “Penerapan Prinsip Pertanggungjawaban Negara Terhadap Kasus Pelanggaran HAM Etnis Rohingya Di Myanmar.” Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia 2, no. 2 (May 10, 2020): 261–74. https://doi.org/10.14710/jphi.v2i2.261-274.
Website
Amnesti Internasional. “DRC: Authorities Must Lift ‘State of Siege’ Now.,” May 6, 2023. https://www.amnesty.org/en/latest/news/2023/05/drc-authorities-must-end-state-of-siege/.
Amnesty Internasional. “DRC: One Year on, ‘State of Siege’ Used as a Tool to Crush Dissent,” 2020. https://www.amnesty.org/en/latest/news/2022/05/drc-one-year-on-state-of siege Amnesty%20briefing.
Amnesty Interntional. “DRC: Justice and Freedoms Under Siege in North-Kivu and Ituri,” 2022. https://www.amnesty.org/en/documents/afr62/5495/2022/en/.
Relief Web. “Humanitarian Emergency in North Kivu, Ituri and South Kivu in 2023,” Mei 2023. https://reliefweb.int/report/democratic-republic-congo/humanitarian-emergency-north-kivu-ituri-and-south-kivu-2023-flash-report-30-may-2023.
Saufa Ata Taqiyyah. “3 Kewajiban Pokok Negara Dalam Hukum HAM Internasional,” April 2022. https://www.hukumonline.com/klinik/a/3-kewajiban-pokok-negara-dalam-hukum-ham-internasional-lt62611e31941a4/.
The Global Centre for the Responsibility to Protect. “Democratic Republic of the Congo,” February 29, 2024. https://www.globalr2p.org/countries/democratic-republic-of-the-congo/https://www.globalr2p.org/countries/democratic-republic-of-the-congo/.
Umi Zuhriyah. “Pengertian Hak Asasi Manusia Menurut Para Ahli.” Tirto.Id (blog), November 30, 2023. https://tirto.id/pengertian-hak-asasi-manusia-menurut-para-ahli.
UN News. “UNICEF Alert Over ‘Sickening’ Levels of Sexual Violence in Eastern DR Congo,” May 18, 2023. https://news.un.org/en/story/2023/05/1136777.
Skripsi
Laode Muhammad Yusuf Soneangka. “Tinjauan Hukum Internasional Proporsionalitas Pembatasan Ham Terhadap Kebijakan Pemerintah Memutus Akses Internet Dalam Keadaan Darurat.” (Skripsi, Universitas Hasanuddin, 2023).
Lola Sonya. “Perlindungan Perempuan Dan Hak-Hak Anak Dalam Situasi Armed Konflik Di Republik Demokratik Kongo.”(Skripsi, Universitas Tanjungpura, 2015).
Dokumen
African Charter on Human and People’s Rights 1981 (Piagam Afrika tentang Hak Asasi Manusia dan Hak-Hak Rakyat 1981)
International Covenant on Civil and Political Rights 1966 (Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik 1966)
Siracusa Principles on the Limitation and Derogation of Provisions in the International Covenant on Civil and Political Rights 1986 (Prinsip Siracusa tentang Pembatasan dan Penyimpangan Ketentuan dalam Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik)
Universal Declaration of Human Righs 1948 (Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia 1948)
The Constitution Of The Democratic Republic Congo 2005 (Konstitusi Republik Demokratik Kongo 2005)